Minggu, 13 Agustus 2017

no capt

ketika hati sudah mati maka raga hanya soal waktu.... bayangan pisau hijau tertancap di nadi begitu jelas terbayang di depan mata.. begitu detail hingga bagian ujung pisau dengan sedikit merah... merah yang lepas..merah yang lapar.. diam dan tersenyum.. tidak ada tangis, tidak ada sakit....

Selasa, 15 November 2016

kawan baru

even sale gramedia berturut-turut sejak tahun lalu (25 september 2015), menjadi ruang yang mempertemukanku dengan para book hunter dan booklover, bahasa lain "bakul buku" dan 'pecinta/pembaca atau sekedar kolektor buku (tunjuk diri sendiri, dengan berkardus2 buku belum terbaca). kami tidak saling kenal, tapi karena sering bertemu wajah dalam ruang dan waktu yang sama membuat kami ngobrol dan tertawa bersama, saling mengabari dan berbagi buku baik/bagus...bahkan sampai bahu membahu ngangkat berkardus-kardus buku hasil khilaf mata yang tak mungkin kami angkat sendiri-sendiri.
obrolan-obrolan kawan-kawan baru dengan selera buku yang berbeda, membuatku jadi lebih banyak tau tentang buku..tidak melulu hanya buku kiri, sastra atau anak yang selama ini kusukai.. aku mulai melirik komik science buat tabungan meru, mulai ngumpulin enid blyton yang sudah lama kutinggalkan dan buku-buku lain yang awalnya tidak ku toleh sedikitpun tapi ternyata menarik untuk dibaca.. pastinya resiko pertemanan semacam ini adalah... seringnya khilaf dan saldo atm ludes hingga batas aman..duh..#tapi bahagia kih, njuk piye jal :D
ya, bertemu orang-orang baru, dengan karakter-karakter unik memberi warna dalam keseharian, mulai yang kalem sampek yang ramah bahkan sedikit pemarah juga ada..:D. di ruang ini pula aku kenal anak muda (sangat muda malah), mungkin jauh dibawah umur adikku. pembawaanya pendiam, kalem didukung visual fisiknya yang kebetulan agak kurus membuatku sedikit perhatian karena seringkali bantu bawain belanjaan buku dan ngomporin buat jualan. beberapa kali ngobrol, baru tau kalo dia salah satu penggiat kelas inspirasi indonesia dan bersama-sama kawan-kawannya menerbitkan beberapa buku...omset jualan bukunya tidak bisa dibilang sedikit (dilihat dari koli'an belanjaan) meskipun dia mesti merendah "baru belajar jualan mbak.." wiih...#jangan sekali-kali meremehkan visual fisik orang, kita tidak pernah tau apa yang ada dibaliknya... #semakin ingin belajar menahan diri untuk tidak banyak bicara#sigh
kawan baru lain adalah orang yang sangat ramah kepada setiap orang, entah kenal atau tidak, tiap ada orang sedang mencari buku pasti ditunjukkan tempatnya sekalian ngasih info buku-buku sejenis yang bagus plus buku murah jugaa... dia tidak merasa sebagai penjual yang mestinya harus merahasiakan buku bagus dan murah..orang ini termasuk ajib dan paling gampang dititipin buku kalo pas lagi gak bisa ke toko hahah....#orang baik
kawan baik berikutnya adalah orang yang sekedar ngobrol karena kebetulan ngantri bareng nunggu giliran bisa masuk ke gudang, ngobrol2 soal buku - buku bagus genre motivasi (aku gak mudeng blas) dan obrolan berkahir ketika kita masuk gudang. eh..gak senganja esok harinya, pas lagi mau ngangkat kardus ke motor.. tiba2 beliaunya menghampiri dengan sepeda gunungnya dan menawarkan diri untuk membantu menagngkat sekaligus mengikat kardus buku di motor...#bahagia kan ketemu orang baik :D
dan aku masih banyak bertemu orang baik-orang baik lain selama berhubungan dengan buku....kejutan yang selalu berhasil bikin tersenyum....
semoga aku juga bisa menjadi orang baik bagi yang lain.... semoga..

Selasa, 20 September 2016

rindu

rindu, serindu-rindunya...#singing kantor yang lengang membawaku ke ruang ini lagi, membuka lembaran-lembaran berdebu yang manis dan pahit..sesekali membuka jendela kawan...ahh sendiri yang ramai. huruf-huruf berhamburan ke wajahku...menyesak menyelusup ke dalam ingatan, mendedah rasa...yah..begitu ramai sekaligus senyap. tak ada dirimu dimanapun.

Minggu, 07 September 2014

menyambangi,

menyambangi ruang ini, selalu membuatku luruh. mengeja huruf2 sepanjang perjalanan, 32 tahun. sepanjang itu..selama itu ..melelahkan. setiap bagian meninggalkan guratnya masing-masing...masih lekat diingatan.sesuatu yang akan kita sebut sebagai kenangan.

Senin, 03 Maret 2014

tidurmu

melihatmu seperti ini tidak asing sebenarnya...kau seringkali meminta izin untuk tidur sebentar di sela perjalanan ketika kau benar-benar lelah. aku sudah cukup hafal kebiasaanmu ini. kau memang tidak bisa dipaksakan untuk berjalan, ketika sudah lelah dan sebaiknya memang begitu. kita tidak perlu memaksakan diri, toh kita berjalan untuk bersenang-senang, kita tidak pernah memasang tenggat waktu untuk mencapai puncak/akhir tujuan.
saat kau tidur, seringkali aku merutuk...karena hanya bisa diam menunggu di tengah pekat dan dingin malam...belum lagi suara hewan atau gemerisik dedaunan. dan itu berjalan sekitar 15 sampai 30 menit. kau bisa begitu damai dalam tidurmu ;)
saat alarm hp mu berbunyi, kau akan bangun bergegas seperti mendapat kekuatan baru untuk berjalan, semangatmu itu yang bikin aku tersenyum setelah suntuk menunggumu tidur he3.
setelah sekian waktu mencoba untuk berdamai dengan kenangan, aku menemukan file foto ini. yah..wajahmu tetap sedamai biasanya dan akan selalu damai.
wajah yang senantiasa kutengok, juga rindu yang kian menggenang kepadamu.

Rabu, 22 Januari 2014

tentang kehilangan...

jumat, 17 januari 2014 lepas maghrib...sebuah sms masuk di hp jadulku terbaca dari bounciz "mbak, kak lin so pergi" w naktu seakan berhenti. stuck..sejenak blank.. sebelum akhirnya menangis. aku tidak membalas sms bounciz, pun tidak melakukan apa2 selain duduk termangu menangis sambil memandang meru yang tampak bingung melihatku menangis.
entah..aku hendaka menulis apa di wall ini, aku seperti hanya harus menulis tentang kabar ini. lina, ah...jarang sekali aku menyebut nama ini, aku lebih sering menyebutnya hughes, sahabat dekat..sahabat ajaib yang pernah ku punya. aku belum cukup berani untuk menulis tentangnya, saat ini.
sampai beberapa hari ini aku masih sering menangis mengingatnya. bagaimana tidak, setiap akan berangkat kerja, aku disuguhi pemandangan gunung merapi. gunung yang biasa jadi tempat berlari kami dari segala keruwetan manusia. disitu kami berjalan dihantam dingin dan derasnya angin gunung. disitu pula kami biasa berbagi sebatang rokok dan segelas kopi, hal yang mungkin dianggap tabu untuk sebagian orang.
setaip jeda sejenak... kepalaku penuh dengan narasi tentangnya yang dengan segera mengalirkan air mata. hhhhh..aku tidak ingin menangisi kepergiannya, tapi sungguh..belajar melepas itu tidak mudah.
ah..semoga kau lebih nyaman disana ghes..semoga...
kau bisa berjalan sejauh yang kau mau...;)

Minggu, 10 November 2013

let me fall....

Biarkan aku jatuh .................................................
Menjadi semacam batu separuh kikis di tepian sungai. Gamang, menunggu waktu tenggelam di dasar. Menjadi hilang, menjadi lenyap Hingga sunyi akhirnya. .................................................
Berharap tiada seperti daun jatuh yang tak pernah mengharap apa apa selain dekapan takjim bumi
Tidak sedang apa-apa sebaiknya. ................................
Pikiran-pikiran jahat itu datang lagi Sebatang rokok segelas kopi dan tak tidur bermalam-malam Sudah lama tidak melakukannya... Penat sungguh!!!!!!!