masih adakah tempat untukku?didunia lain itu..
ada disebelahku
seberapa luas tempat itu?
cukuplah
cukup untuk menampung kata-kataku?
cukup, kau bisa merapat
cukup untuk menampung sampah2 otakku?
cukup.
sebuah nama
sebuah nama
Senin, 23 Februari 2009
batasbumi
akhirnya sabtu kemarin, aku menuntaskan rinduku....
menikmati batas bumi dari ketinggian tebing. ..
kali ini aku tidak membawa kamera, seperti biasanya. aku hanya ingin menikmati setiap detail batas bumi tanpa dissibukkan mengatur lensa, mencari angle atau komposisi yang pas. kupikir ada saatnya kupake kata-kata kawanku 'kamera tebaik adalah mata, mai'. yupz..benar!!!!
aku ingin bersantai...lepas.... memanjakan raga dan jiwa. membiarkan angin menerbangkan seluruh isi kepalaku.. bagiku batas bumi adalah rumah kedua tempatku melepas lelah penat karena kerjaan dunia manusia he3...dimanapun itu. batas bumi.
menikmati batas bumi dari ketinggian tebing. ..
kali ini aku tidak membawa kamera, seperti biasanya. aku hanya ingin menikmati setiap detail batas bumi tanpa dissibukkan mengatur lensa, mencari angle atau komposisi yang pas. kupikir ada saatnya kupake kata-kata kawanku 'kamera tebaik adalah mata, mai'. yupz..benar!!!!
aku ingin bersantai...lepas.... memanjakan raga dan jiwa. membiarkan angin menerbangkan seluruh isi kepalaku.. bagiku batas bumi adalah rumah kedua tempatku melepas lelah penat karena kerjaan dunia manusia he3...dimanapun itu. batas bumi.
Jumat, 20 Februari 2009
bintang biru,
I just wanna say that I luv u
karena hidup hanya sekali (Kuprit, 2009)
sudah lama aku mengubur kata-kata ini, hingga beberapa malam lalu aku ngobrol dengan adikku. berbicara tentang sukacitanya berhasil mendapatkan gadis impiannya dengan penuh perjuangan he3... (anak muda).
..... mengingatkanku ke masa kuliahku dulu. aku tidak memperjuangkan sesuatu yang sangat kuinginkan. membiarkannya dalam diam dan akhirnya aku kehilangan. aku menyangkal suara hati dan sempat menyesal (bahkan mungkin sampai saat ini. masih tersisa). saat kuceritakan ke adikku, aku mendapatkan respon yang membuatku terhenyak..kaget. adikku bebar2 marah, dan menyupahi kebodohanku. aku tidak begitu mencerna apa saja yang dia ucapkan, aku terkesima dengan kemarahannya. satu yang kuingat "mbak, hidup hanya sekali dan kita harus mendapatkan apa yang kita inginkan!!"
ya, aku memang sempat sakit dan menyesali, tapi sekarang itu tidak berarti apa-apa. kondisinya sudah sangat berbeda dan aku mendapatkan sesuatu yang lebih dari sekedar cinta. persaudaraan dan seorang kakak.
thanks my great little bro, bantu aku untuk memperjuangkan keinginanku, sekarang dan besok!!!
dan aku t idak akan pernah mengucapkan 'luv u kang mas'. karena kita sudah sangat baik sekarang. :)
Padamu yang telah menitipkan bintang biru padaku. maaf aku telah menghilangkan bentuknya, tapi aku tetap menyimpannya, disini...
karena hidup hanya sekali (Kuprit, 2009)
sudah lama aku mengubur kata-kata ini, hingga beberapa malam lalu aku ngobrol dengan adikku. berbicara tentang sukacitanya berhasil mendapatkan gadis impiannya dengan penuh perjuangan he3... (anak muda).
..... mengingatkanku ke masa kuliahku dulu. aku tidak memperjuangkan sesuatu yang sangat kuinginkan. membiarkannya dalam diam dan akhirnya aku kehilangan. aku menyangkal suara hati dan sempat menyesal (bahkan mungkin sampai saat ini. masih tersisa). saat kuceritakan ke adikku, aku mendapatkan respon yang membuatku terhenyak..kaget. adikku bebar2 marah, dan menyupahi kebodohanku. aku tidak begitu mencerna apa saja yang dia ucapkan, aku terkesima dengan kemarahannya. satu yang kuingat "mbak, hidup hanya sekali dan kita harus mendapatkan apa yang kita inginkan!!"
ya, aku memang sempat sakit dan menyesali, tapi sekarang itu tidak berarti apa-apa. kondisinya sudah sangat berbeda dan aku mendapatkan sesuatu yang lebih dari sekedar cinta. persaudaraan dan seorang kakak.
thanks my great little bro, bantu aku untuk memperjuangkan keinginanku, sekarang dan besok!!!
dan aku t idak akan pernah mengucapkan 'luv u kang mas'. karena kita sudah sangat baik sekarang. :)
Padamu yang telah menitipkan bintang biru padaku. maaf aku telah menghilangkan bentuknya, tapi aku tetap menyimpannya, disini...
Kamis, 19 Februari 2009
touching the void
Kejadian berturut-turut, pendaki yang tersesaa pas pendakian gunung (awal bulan feb : G Salak dan Merapi : tersesat dan kehabisan logistik), membuatku membaca ulang buku 'Touching the void' Joe Simpson. buku ini diangkat dari kisah nyata Joe dan Simon Yates mendaki gunung Siula grande 6300 m dpl (pegunungan Andes, Peru). kali ini kucoba membaca lebih teliti, berusaha mendapatkan titik lemah/potensi yang menyebabkan kecelakaan/kegagalan dalam pendakian. Meskipun kasusnya berbeda dengan tipe2 gunung di negara kita. aku yakin, aku akan menemukan sesuatu.
satu hal yang bisa kutangkap dari kasus Joe,'mereka kurang memperhitungkan kondisi alam dan tubuh, tersesat+kehabisan logistik'. awalnya mereka mampu meramalkan cuaca dengan baik dan perjalanan sangat menyenangkan. tapi kemudian ada saat kondisi tubuh tidak mampu, mereka memaksakan diri sehingga tubuh ngdrop.. dan itu sangatmempengaruhi perjalanan berikutnya... tersesat dengan persediaan logistik yang tidak diset untuk menghadapi kondisi diluar kendali (logistik hanya cukup untuk perjalanan normal dan lancar).
kisah dalam buku ini sebenarnya tidak sesederhana yang aku tulis, kecelakaan yang dialami joe menjadi semacam pengujian persahabatan, ketepatan mengambil keputusan dalam waktu sepersekian detik, perjuangan mempertahankan hidup dan mewujudkan mimpi. akan lebih menarik jika kawan-kawan membaca buku ini sendiri :).
Sempat ngeri juga juga abis baca buku ini, ada sedikit ketakutan untuk naik gunung lagi. tapi aku ga akan pernah sanggup menahan godaan untuk naik..dan naik gunung lagi.. apalagi ada yang ngajak..ayuk aja kalee.
sayang sekali buku-buku tentang pendakian sangat jarang, padahal perlu banget untuklebih prepare pendakian yang aman dan nyaman. ayo dong... pendaki2 profesional bagi ilmu ma kita2 :D.
satu hal yang bisa kutangkap dari kasus Joe,'mereka kurang memperhitungkan kondisi alam dan tubuh, tersesat+kehabisan logistik'. awalnya mereka mampu meramalkan cuaca dengan baik dan perjalanan sangat menyenangkan. tapi kemudian ada saat kondisi tubuh tidak mampu, mereka memaksakan diri sehingga tubuh ngdrop.. dan itu sangatmempengaruhi perjalanan berikutnya... tersesat dengan persediaan logistik yang tidak diset untuk menghadapi kondisi diluar kendali (logistik hanya cukup untuk perjalanan normal dan lancar).
kisah dalam buku ini sebenarnya tidak sesederhana yang aku tulis, kecelakaan yang dialami joe menjadi semacam pengujian persahabatan, ketepatan mengambil keputusan dalam waktu sepersekian detik, perjuangan mempertahankan hidup dan mewujudkan mimpi. akan lebih menarik jika kawan-kawan membaca buku ini sendiri :).
Sempat ngeri juga juga abis baca buku ini, ada sedikit ketakutan untuk naik gunung lagi. tapi aku ga akan pernah sanggup menahan godaan untuk naik..dan naik gunung lagi.. apalagi ada yang ngajak..ayuk aja kalee.
sayang sekali buku-buku tentang pendakian sangat jarang, padahal perlu banget untuklebih prepare pendakian yang aman dan nyaman. ayo dong... pendaki2 profesional bagi ilmu ma kita2 :D.
Selasa, 03 Februari 2009
Langganan:
Postingan (Atom)