Selasa, 24 Juni 2008

sesuatu telah terbelah di senja itu

bagaimana mungkin, hatiku patah..sedang bentuknya saja sudah kulupa...
kenyataannya hatiku patah, terbelah dua bagian tak sama. berdarah..hitam mengental membasahi baju putihku. coba kusentuh...ihhh merah hitam lekat ditelapak tangan. aduhh!!..kurasa sedikit perih di tepi belahan tak sempurna, disudut.. ditengah juga. argghh..seluruh hatiku sakit. beruntung tanganku tidak sakit, kakiku tidak sakit, bibirku tersenyum, pipiku bersemu merah, mataku berbinar. kuletakkan hatiku di sebuah piring bergambar daun kering, kuletakkan tepat dipusat piring, tidak kurang tidak lebih. sengaja kusiapkan untukmu, untukmu yang berjanji singgah di ujung senja. sepiring hati terbelah, kupetik sendiri dari pohon tubuhku dan segelas lemon tea hangat, disebuah meja panjang teras rumahku, dekat pagar besi yang angkuh.
aku menunggumu, disini.. di sebaris kursi dan meja panjang yang agak miring, tapi masih cukup kuat untuk kita berdua. semoga kau suka. aku ingin membuatmu selalu mengenang pertemuan senja ini, sebongkah hati terbelah dan segarnya lemon tea hangat berbias jingga langit.
senja kian menua, sebentar lagi gelap. kau belum datang. aku panik, lemon tea itu mulai mendingin,padahal aku tau kau sangat menyukai lemon tea hangat, bukan panas bukan dingin.
samar kudengar tapak kaki mendekat, kau sudah datang rupanya...duduk perlahan disampingku. belum sampai ku tawarkan sepiring hati terbelah dan segelas lemon tea , kau berkata ' hatiku pun telah terserak di sepanjang jalan' lalu kau beranjak, meninggalkan kursi,meninggalkan aku meninggalkan sepiring hati terbelah dan segelas lemon tea yang mulai dingin.

Senin, 09 Juni 2008

...

harum bunga pinus sudah mulai kulupakan
kelopak tegaknya sudah lama tak kutemui
dimana muaramu
tempatmu berteduh
bersandar