Kamis, 17 Desember 2009

satu..satu

satu persatu... yang kumiliki darimu hilang. bukan hilang tepatnya tapi terenggut halus.... senja jingga... kemudian keasingan itupun beralih. dan sunyi akhirnya.

Senin, 07 Desember 2009

a letter for my ab

Tak terasa dua tahun sudah kita dalam satu lingkung keluarga, meski tak sepenuhnya demikian, karena seringkali kita berpijak pada tanah yang berbeda. Pun hari ini, kita tidak sedang bersama. Kau berada beberapa pulau di belakang punggungku…. Barangkali ketika aku menulis surat ini kau sedang bersantai bareng kawan-kawanmu, sedang di tengah hutan.. atau bahkan sedang menulis pesan singkat di hp yang tak bisa FBan untukku… ;)
dan entah kapan kau membaca suratku ini.
Dua tahun lewat… segalanya tampak berbeda sekarang, semakin berumur semakin sejalan, semakin banyak pemakluman-pengertian dengan sesekali terselip kemarahan dan diam….
Tapi satu yang pasti, kita sama-sama bertambah berat badan ;D, bertambah ukuran baju..kaus yang biasa kau pakai kini muat untukku he3..jadi kau tak perlu repot-repot membelikan kaus baru padaku, kau bisa menabungnya untuk membangun rumah mungil kita di akar pegunungan.
Kita bukan orang yang sama dan tak perlu menjadi sama. Kita hanya perlu berjalan bersama..
Kau memang bukan penulis ataupun penikmat sastra seperti yang kuinginkan sejak muda.. seseorang yang kuharapkan bisa saling membaca puisi/cerpen, menikmati segelas teh hangat, sebatang cigarette dan jingga senja tiap petang di teras belakang. Tetapi bersamamu aku bisa menangis dan tertawa dalam satu waktu. Dan rasanya aku tak pernah bisa, tidak jatuh cinta... setiap kau datang mengetuk pintuku.

Semoga rasa ini selalu menyatu dalam setiap tarikan nafas, hingga kita tak lagi bisa menghirup udara...
Aku mencintaimu
Seperti jingga pada matahari tua musim kemarau

Selasa, 01 Desember 2009