Minggu, 24 Agustus 2008

catatan perjalanan




What you do is of little significance
But it is very important that you do it
(mahatma gandhi)





Perjalanan kakiku kali ini bukan suatu hal yang luar biasa, sangat biasa malah. Menuntaskan rindu pada pasar bubrah- Merapi. Bukan sekali dua kali aku ke tempat ini, tapi ada semacam chemistry yang selalu menggodaku untuk mengunjunginya lagi, dan lagi.
Setelah 4 tahun, akhirnya aku berkesempatan, berdua saja dengan kawan perempuanku. Hmm..sedikit sedih juga, karena biasanya kami berlima atau berenam. Yang artinya kami harus membawa beban lebih banyak dari biasanya. Ah, para lelaki2 itu sudah berada di pulau-pulau lain mencari jalan masing-masing.

Jumat siang, tanggal 15 kami berangkat dari yk menuju selo-boyolali. Sengaja lewat jalan memutar (kartasura), angkutan relatif mudah dibandingkan lewat Muntilan, Magelang. Menjelang maghrib, kami sampe di Selo, disambut udara sejuk pegunungan dan siluet senja di punggung merbabu. Basecamp selo ini memang terletak di antara Merapi dan Merbabu. Sejenak kami menikmati suasana yang jarang-jarang kami temui di yk. Tapi sepertinya niat narsis’ku tidak direstui he3... kameraku tiba2 ga load, setelah dicek ternyata mmc’nya retak...yah...sudahlah, lupakan niat narsis+hunting. Sempat shock juga sih, tapi mo gimana lagi, show must go on girls.

Setelah beristirahat sejenak meredakan emosi (cie...), kami berjalan ke arah basecamp (sekitar 500m), dengan jalanan yang lumayan menanjak. Nyampe base camp, dah ada satu rombongan 4 orang yang lagi ngobrol, seperti biasa kami pun berkenalan dan ngobrol-ngobrol, ternyata mereka anak yk juga, kampus sebelah (gepeng, ampla, kalkun, ippong..semoga aku tidak salah menyebut nama mereka :)) . Mereka dalam rangka guide’in bule kanada. Puas ngobrol, aku ma temenku makan, packing bersiap-siap untuk memulai perjalanan. Sudah 2 rombongan yang mulai naik, selagi kami di basecamp, rada tenang juga hati ini, setidaknya udah ada yang di depan.
Sekitar jam 7 kami mulai berjalan, 4 anak yk menawari kami untuk naek bareng jam 11’an. Tapi kami menolak dengan halus, kami cukup sadar diri, jalan kami semacam keong. Ntar aja bung, ketemu di pasar bubrah!!!

Beruntung cuaca bersahabat, bulan sedang penuh-penuhnya, sangat membantu ‘lumayan hemat baterai’. Selangkah demi selangkah, kaki-kaki kecil kami menyusuri lereng Merapi. Lahan pertanian (didominasi tembakau)...vegetasi...perdu...batu.... kali ini aku dan temanku sepakat pake jalur alternatif (yang nampak dipeta lebih singkat daripada jalur kartini), berbekal keterangan dari petugas basecamp “sama aja kok mbak, ga susah banget. Malah lebih deket”. biasanya aku memang selalu pake jalur kartini, kuanggap sbg kesempatan untuk mencoba jalur baru..kapan lagi ya nggak?
Tapi ternyata...sumpah jauh lebih melelahkan, jarak boleh pendek, terjalnya bo’...lumayan...ditambah aku sudah banyak lupa sisi jalan yang lebih mudah, alhasil semakin beratlah beban kaki dan pundak....

Akhirnya setelah perjuangan panjang (angin gede banget, hampir aku mematahkan niat), sampai juga di pasar bubrah...lega rasanya. Setelah mendirikan dome, kami langsung tidur, tanpa sempat bikin makanan/minuman, lelah mengalahkan rasa lapar. Jam 05.00 alarm kawanku mengingatkan ‘golden hours’ ~sunrise~ begitu buka dome, angin langsung menyambar tubuh kami, dinggiiiin...oi. kami sempat berbalik arah dan kembali bergelung dengan sleeping bag, tapi mengingat jarang ada kesempatan semacam ini, akhirnya kami keluar lagi kali ini dengan ditambah properti selimut SB he3..

Subhanallah.... cantik banget, gradasi langit pagi...lembut. semacam senja, tapi berbeda. Lebih lembut, bernuansa cerah. Bukan pertama kali aku melihatnya, tapi selalu saja meninggalkan efek yang berbeda, kagum, takjub tak pernah habis... di batas bumi. Puas menikmati pagi dan sedikit foto-foto pake hp..hiks... kamera kawanku ikut rusak mungkin karena suhu yang terlalu dingin, kami bikin makanan dan minuman hangat. Tambah seru karena kalkun dan ipong bergabung (mereka ketinggalan rombongan gepeng yang membawa orang kanada).

Puncak Garuda didepan mata (trekking 45 menit – 1jam), kawanku lebih memilih cukup sampai di sini (pasar bubrah). Aku juga, aku lebih menyukai suasana pasar bubrah dari pada puncak Garuda. Jam 09.00 WIB kami turun, berempat. Nyampe base camp kami disambut dengan nasting penuh mie sarden ala ampla hmmmm...yummmie... menyenangkan bertemu orang-orang seperti mereka. Semoga kita bertemu lagi di basecamp yang lain...
di batas bumi yang lain...

-------

bagiku sesederhana apapun perjalanan itu, tetaplah sebuah sekolah dunia.
# MMC kamera rusak, mengingatkanku akan esensi dari sebuah perjalanan ‘tidak sekedar beberapa lembar kertas bergambar’

# Kawan-kawan baru/baik/gila yang tidak akan pernah kutemui selain di perjalanan batas bumi

# Kesabaran, kesetiakawanan, obsesi pribadi, kondisi, alam....

Tidak ada komentar: