Jumat, 14 Agustus 2009

barangkali,

marah yang demikian luar biasa
menuntunku dalam kesempurnaan diam
harga yg tdk tertawar

---
aku ingin membakar seluruh batang rokok yg trsisa
menghisapnya dalam2
dan membiarkanya lindap di paru-paruku.
tidak lebih!

2 komentar:

Kandil Sasmita mengatakan...

Romantis habisss...jadi kepengen kembali ke jaman ketika saya tiap hari nulis puisi terus tanpa tahu puisinya mau diapain he3x

ruang sendja mengatakan...

he2..mas alex..yo jauh jgn dbndgkan ma tulsn mas alex to ya :)