Senin, 21 Januari 2008

sunyaku

dan sunyi itu menghampiriku, menyentuh kulitku lembut..sejenak aku terpaku dengan kekuatan sekaligus kelembutannya. perlahan kurasakan dia merasuk semakin dalam...dalam keseluruh tubuhku.
...tubuhku tidak pernah menolak, menerimanya dengan suka cita bagai sahabat lama, alunan musik menyambut gegap gembita..dekapan tangan erat mengelukan..semua jaringan tubuhku bergembira..tiap sel menari, bernyanyi, aneka rupa makanan terhampar di meja perjamuan, minuman merah segar mengalir bak sunagi-sungai swargaloka menebarkan aroma wangi, memabukkan. merah..menggoda tiap indra pengecap untuk menyentuh, mencecap dan meneguknya hingga tandas tanpa sisa, tanpa pernah mau berhenti.
ritual penyambutan ini tak pernah selesai, maklum sudah seperempat abad tidak bersua. sebelum seluruh jaringan tubuhku terkapar diantara ceracau sunyi.

Tidak ada komentar: