aku sedang sedih, aku tidak bisa membuat puisi. huruf-huruf seperti mengering di penaku. sedang sisa hujan belum juga kering, harum tanah basah masih tersimpan dirongga hidungku.
aku duduk dibawah pohon gerimis. dihalaman rumah. kakiku menjejak malu-malu. telanjang. dingin.sejuk. rumput-rumput berkilau mendekap erat butiran cahaya. aih...betapa manis dan mesranya mereka. membuatku melupakan sedih. melupakan puisi, melupakan keriput huruf-huruf..
aku hanya ingin tidur, melihat orang baca pu-isi.melihat saut.melihat afrizal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar